Zulfa Blog's

Gallery
















Hati-Hati mengajar anak bernyanyi 09.21

Bapak-bapak, ibu-ibu,lagu anak-anak yang populer ternyata mengandung banyak kesalahan.
Mengajarkan kerancuan, Dan menurunkan motivasi pada anak - anak..

Mari Kita buktikan :

“Balonku Ada 5… Rupa-rupa warnanya… Merah, kuning, kelabu.. Merah, muda Dan biru… Meletus balon hijau, dorrrr!!!”
Perhatikan warna-warna kelima balon tsb, kenapa tiba2 muncul warna hijau?
Jadi jumlah balon sebenarnya Ada 6, bukan 5 !

“Aku seorang kapiten… Mempunyai pedang panjang…kalo berjalan Prok..prok..prok… Aku seorang kapiten!”
Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait kedua Dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi). Harusnya dia tetap konsisten, Misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi :
“mempunyai sepatu Baja (bukan pedang panjang)… Kalo berjalan
Prok..prok..prok..” nah, itu baru klop! Jika ingin cerita tentang Pedangnya, harusnya dia bernyanyi : “mempunyai pedang
panjang… Kalo berjalan Ndul..gondal..gandul.. Atau srek.. Srek.. Srek..” itu baru sesuai dgn Kondisi pedang panjangnya!

“Bangun tidur Ku terus mandi.. Tidak lupa menggosok gigi.. Habis mandi Ku tolong ibu.. Membersihkan tempat tidurku..”
Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur. Lagu Ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan Tugasnya Dan selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya is anak pakai baju dulu Dan tidak langsung Membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah Dan telanjang!

“Naik-naik ke puncak gunung.. Tinggi.. Tinggi sekali..kiri kanan kulihat Saja.. Banyak pohon cemara..2X”
Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat Dan Motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki
gunung yang Tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki lalu Jadi bingung Dan gak tau mau berbuat apa,
bisanya Cuma noleh ke kiri ke kanan Aja, gak maju2!

“Naik kereta api tut..tut..tut.. Siapa hendak turut ke Bandung .. Sby.. Bolehlah naik dengan naik percuma..ayo kawanku lekas
naik.. Keretaku tak Berhenti lama”
Nah, yg begini ini yg parah! Mengajarkan anak-anak kalo sudah dewasa Maunya gratis melulu.
Pantesan PJKA rugi terus! Terutama jalur Jakarta-Malang Dan Jakarta-Surabaya!

“Di pucuk pohon cempaka.. Burung kutilang berbunyi.. Bersiul2 sepanjang Hari dg tak jemu2..mengangguk2 sambil
bernyanyi tri li li..li..li..li..li..”
Ini juga menyesatkan Dan tidak mengajarkan kepada anak2 akan realita yg Sebenarnya.
Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit..cuit ! Kalo tri li Li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang
(catatan: acara lagu anak2 dengan presenter Agnes Monica waktu dia masih kecil Adalah Tra la la tri li li!), bukan burung!

“Pok ame ame.. Belalang kupu2.. Siang makan nasi, kalo malam minum Susu..”
Ini jelas lagu dewasa Dan tidak konsumsi anak2! Karena yg disebutkan di Atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil. Kalo anak kecil, Karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem ya minum susu!

“Nina bobo Nina bobo oh Nina bobo… Kalau tidak bobo digigit nyamuk”
Menurut psikolog : sekian tahun anak2 Indonesia diajak tidur dgn Lagu yg penuh nada mengancam!

“Bintang kecil dilangit yg biru…”
(Bintang khan adanya malem,lah kalo malem bukannya langit warnanya hitam?)

“Ibu Kita Kartini…harum namanya”

(Namanya Kartini atau Harum, yakssss?)

“Pada Hari minggu……………naik delman istimewa kududuk di muka”
(Nah, gak sopan khan.. masaaaak dimuka????)

“Cangkul-cangkul,cangkul yang dalam, menanam jagung
dikebun Kita…”
(kalo mau nanam jagung, ngapain dalam-dalam emang Mau bikin sumur?

Jadi bapak2, ibu2….. hati2 ya dalam memberi pelajaran…..

Mendidik Anak dengan Dasar Keimanan 13.43

BANYAK orang tua yang mengeluhkan sikap anak-anak mereka yang cuek, bahkan kerap membantah bahkan membangkang jika diperintah. Mereka sedih karena sudah mendidik anak-anak mereka dengan baik.

"Mungkin zaman sudah berbeda ya dengan waktu kita dulu, jadi anak sekarang kerap membantah sebagai bentuk demokrasi," ucap Anto, orang tua dari dua remaja di Bandar Lampung, dalam suatu kesempatan.

Persoalan anak saat ini memang pelik. Ada yang menganggap ulah anak yang suka membantah itu sebagai hal biasa, tetapi ada juga yang memprihatinkannya.

Anak merupakan anugerah dan titipan sang Khalik kepada manusia di muka bumi. Bagaimana cara mendidik anak akan menentukan kehidupan mereka yang tak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.

Sebab, dalam sebuah hadis disebutkan: "Apabila manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: Sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shleh yang mendoakannya." (H.R. Muslim dari Abu Hurairah).

Hal itu juga ditegaskan anggota Dewan Dakwah Lampung Ustaz H. Hafi Suyanto, Lc. yang menegaskan anak yang saleh bisa mengantarkan orang tuanya menuju surga, dan sebaliknya.

Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari istri-istri kami dan keturunan kami kesenangan hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."(Q.S. Al-Furqan: 4).

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. At Tahrim: 6)

Menurut Syekh Muhammad Soleh Uthaimin, apabila telah tampak tanda-tanda tamyiz®MDBU¯ pada seorang anak, selayaknya dia mendapatkan perhatian seserius dan pengawasan yang cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiara yang siap menerima segala sesuatu yang mewarnainya. Jika dibiasakan dengan hal-hal yang baik, ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala.

Sebaliknya, jika ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, ia akan tumbuh dengan keburukan itu. Maka orang tua dan pedidiknya juga ikut memikul dosa karenanya.

Oleh karena itu, tidak selayaknya orang tua dan pendidik melalaikan tanggung jawab yang besar ini dengan melalaikan pendidikan yang baik dan penanaman adab yang baik terhadapnya sebagai bagian dari haknya. Pendidikan yang diberikan pun harus bernilai keimanan.

Seperti mendidik anak dalam hal terkecil mulai dari makan, yakni tidak mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua, red). Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yang sedang makan, dan mencerah anak makan secara tergesa-gesa.

Anak pun hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam segala hal termasuk makan (harus pakai lauk ikan, daging dan lain-lain) supaya tidak menimbulkan kesan makan harus dengannya. Juga diajari agar tidak terlalu banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang demikian. Hal ini untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya mementingkan perut saja.

Pergaulan anak pun harus dijaga agar tidak bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan, bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang jelek akan berpengaruh bagi anak. Bisa jadi setelah dewasa ia memiliki akhlak buruk, seperti suka berdusta, mengadu domba, keras kepala, merasa hebat, dan lain-lain, sebagai akibat pergaulan yang salah di masa kecilnya.

Yang demikian ini dapat dicegah dengan memberikan pendidikan adab yang baik sedini mungkin kepada mereka.

Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca Alquran dan buku-buku, terutama di perpustakaan. Membaca Alquran dengan tafsirnya, hadis Nabi dan juga pelajaran fikih dan lain-lain. Dia juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah orang-orang saleh dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa mencintai dan meneladani mereka.
Sumber : http://www.lampungpost.com

Kiat Mendidik Anak Agar Gemar Menabung 12.20

Celengan yang Bagus

1.Sediakan tempat menyimpan uang atau celengan dengan bentuk dan warna yang bagus agar anak tertarik.

2.Biasakan anak memasukan uang sendiri ke dalam celengan seberapapun dia punya.

3.Tanamkan sifat rajin pangkal pandai dan hemat pangkal kaya.

4.Ceritakan pengalaman orang-orang sukses dengan rajin menabung, bekerja dan banyak berdoa.

5.Jadilah teladan bagi anak bahwa orangtua juga sering menabung.

6.Ajak ikut serta anak pergi ke bank agar ia lebih tertarik dan lebih mengerti manfaat menabung.

Setiap Akhir Bulan Buka Celengan

Salah satu hal yang penting dalam mendidik anak adalah keteladanan dan lingkungan. Untuk mendidik anak agar gemar menabung otomatis diperlukan keteladanan dan lingkungan penabung.
1.Siapkan celengan dengan bentuk yang unik dan menarik

2.Bedakan warna setiap celengan sesuai warna favorit pemiliknya dan bubuhkan nama pemiliknya (misal: Abi, Ummi, Aa, Ade) dengan huruf yang variatif.

3.Letakkan celengan berdampingan di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau.

4.Setiap pagi, setelah anak mendapat jatah uang saku, Ayah atau Ibu mendahului mengisi celengan di depan anak sambil berkata, “Wah celengan Abi udah banyak nih. Abi pasti jadi juara.”

5.Celengan dibuka setiap akhir bulan dan dihitung jumlahnya bersama-sama.

6.Pemilik jumlah terbanyak, celengannya berhak menempati urutan paling kanan diikuti juara dua dan seterusnya.

7.uang celengan boleh digunakan untuk membeli barang yang diinginkan tampa tambahan dari orang tua.

8.Besoknya langsung dimulai pengisian celengan di bulan baru.

Buat Bank Keluarga

1.Ajarkan nilai uang pada anak agar ia tahu cara yang baik dan halal untuk mendapatkan uang sehingga ia dapat menghargai uang tanpa perlu memujanya.

2.Atur uang saku rutinnya dan anjurkan agar sisanya ditabung.

3.Berikan reward (hadiah) bagi anak yang tabungannya paling banyak.

4.Belikan celengan yang menarik perhatiannya, bila perlu 2 macam celengan, satu untuk mencapai tujuan tertentu dan satu lagi sekedar tempat menabung.

5.Jika suatu hari anak minta dibelikan sesuatu, dari pada membelikannya langsung dari dompet dengan mudah, cobalah ajak ia untuk menabung dan tempelkan gambar barang yang dia inginkan kelak sebagai motivasi.

6.Buatlah bank keluarga bagi anak-anak dengan mekanisme seperti halnya bank yang sebenarnya, namun bedanya ada pengawasan anda sebagai orang tua. Tetapi jangan ajarkan bahwa bank adalah tempat satu-satunya untuk menabung.

7.Ajarkan anak untuk menyumbang dan berbuat baik dari uangnya sendiri dan katakan bahwa dengan menyumbang berarti ia sudah menabung pahala yang bisa dinikmati dalam surga kelak. Insya Allah.

Hadiah untuk yang Paling Banyak Tabungannya

1.Tanamkan niat pada anak bahwa gemar menabung pasti beruntung serta dengan mencontohkan dahulu sebelum mengajarkan anak menabung.

2.Tabungan tidak mesti berupa buku dan susah-susah antri di bank. Berikan celengan dengan model lucu seperti binatang kesayangan atau celengan dengan jam weker agar anak merasa senang menyimpan uang di tempat kesukaannya.

3.Tawarkan hadiah yang boleh diminta anak bila tabungannya dalam jangka waktu tertentu lebih banyak jumlahnya dari kakak atau adiknya.

4.Letakkan tabungan di tempat strategis yang mudah dijangkau tapi aman dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan, sehingga bila ada uang saku dapat segera dimasukan kedalam tabungan tersebut.

5.Uang yang akan ditabungkan tidak mesti langsung dari orang tua, dapat juga memberikan suatu tugas dan memberinya penghargaan dengan uang tapi dengan syarat ditabung. Hal ini sekaligus mengajarkan penghargaan atas suatu pekerjaan anak.

6.Berikan kebebasan anak untuk membeli barang/benda apapun yang disukainya dengan catatan masih dalam kaidah kesopanan dan kepatutan usia anak.

7.Jangan bosan mengingatkan anak agar menyisihkan uang sakunya untuk dapat ditabung.


Tinjauan Tentang Minat Belajar Anak 14.03

1. Pengertian Minat

Dalam hal ini penulis mengemukakan beberapa pendapat tentang minat :

a. Minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan.

b. Minat adalah merupakan suatu sikap batin dalam diri seseorang.

Dari pendapat tersebut diatas dapat penulis simpulkan bahwa minat adalah gejala phisikis yang timbul dari perpaduan keinginan dan kemauan yang ada pada diri seseorang, yang direalisasikan atau di ekspresikan dengan adanya perasaan senang yang menyebabkan adanya perhatian terbesar terhadap suatu obyek, sehingga orang tersebut mempunyai kecenderungan hati untuk berbuat sesuatu terhadap obyek tersebut.

Dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa ; terjadinya minat itu karena dorongan dari perasaan senang dan adanya perhatian terhadap sesuatu. Dengan kata lain, minat itu merupakan proses terjadinya yang didahului oleh perasaan senang dan perhatian terhadap suatu obyek, sehingga terjadi kecenderungan untuk berbuat sesuatu atas obyek tersebut.

Sebagai indikator bahwa orang itu sedang mengalami rasa senang dan ada perhatian terhadap suatu obyek, maka kita bisa beranalogi pada persyaratan Imam Al-Ghazali ra. yang menerangkan tentang tanda-tanda orang yang cinta kepada Allah SWT adalah sebagai berikut :

1. Orang yang cinta kepada Allah orang itu ingin mendekatkan dirinya kepada-Nya. Pernyataan ini jika dianalogkan dengan pembahasan ini, bahwa seseorang akan berusaha untuk melibatkan diri dalam lembaga pendidikan yang dia senangi, misalnya dengan cara menyekolahkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan tersebut.

2. Orang yang cinta kepada Allah dia akan suka rela berkurban untuk Allah. Dalam hubungannya dengan pembahasan ini pengertian tersebut dapat diartikan bahwa apabila seseorang tertarik pada suatu pendidikan, maka dia akan rela memberikan sumbangan baik moril maupun spritual demi kelancaran pelaksanaan pendidikan tersebut.

3. Orang yang cinta kepada Allah dia akan cinta pula kepada orang-orang yang berbakti kepadanya, sehubungan dengan permbahasan ini, bahwa orang yang cinta terhadap suatu lembaga pendidikan tertentu maka dia akan menyenangi dan menghormati para pendidik tersebut menjadi contoh dan suri tauladan bagi para peserta didik dan wali murid.

Adapun pengaruh minat terhadap perkembangan seseorang sebagai berikut :

1) Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas cita-cita.

2) Minat dapat berfungsi sebagai tenaga pendorong yang kuat.

3) Minat yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar.

4) Minat dapat menimbulkan kepuasan dalam suatu pekerjaan.

2. Pengertian Belajar

Dalam pengertian luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Selanjutnya ada pula yang mendefinisikan bahwa belajar adalah “berubah”. dalam hal ini yang dimaksudkan belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi dengan belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga terbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya.

Untuk melengkapi pengertian mengenai makna belajar, perlu kiranya dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar siswa. dalam hal ini ada beberapa prinsip yang penting untuk diketahui, antara lain :

a. Belajar pada hakekatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.

b. Belajar memerlukan proses dan pemantapan serta kematangan diri siswa.

c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam atas dasar kebutuhan atau kesadaran (instrinsic motivation), lain halnya belajar dengan karena rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan menderita.

d. Dalam banyak hal belajar itu merupakan proses percobaan (dengan kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasan.

e. Kemambuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran.

f. Belajar dapat melakukan tiga cara :

1) Diajar secara langsung.

2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung (seperti anak belajar bicara, sopan santun, dan lain-lain)

3) Pengenalan dan/atau peniruan.

g. Belajar melalui praktek atau mengalami secara langsung aakn lebih efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berfikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.

h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.

i. Bahan pelajaran yang bermakna atau berarti, lebih mudah dan menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.

j. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahun, kesalahan serta keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.

k. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau mengalaminya sendiri.

Adapun faktor-faktor yang menentukan belajar anak, diantaranya :

a. Faktor luar atau eksternal, faktor yang berasal dari luar individu (siswa yang meliputi)

1) Faktor Lingkungan

Faktor luar dapat berasal dari lingkungan alami maupun dari lingkungan sosial. Lingkungan alami (berasal dari alam) dapat berupa keadaan suhu, kelembaban udara, cuaca dan sebagainya.

Sedangkan lingkungan sosial adalah lingkungan yang terjadi dikeluarga, sekolah, maupun masyarakat.

a) Lingkungan Keluarga merupakan lingkungan yang paling utama dalam menentukan keberhasilan belajar seorang anak.

b) Lingkungan Sekolah yang dimaksud dalam pembahasan skripsi adalah segenap unsur yang ada dalam suatu lembaga pendidikan yang dapat mempengaruhi timbulnya belajar seseorang terhadap penyelenggaraan pendidikan pada lembaga tersebut, umumnya seseorang sebelum memilih jenis lembaga pendidikan yang akan digunakan sebagai tempat untuk mendapatkan suatu ilmu pengetahuan, ia cenderung ingin mengetahui terlebih dahulu unsur-unsur yang ada pada lembaga pendidikan tersebut, sehingga unsur-unsur itulah yang menentukan tertarik tidaknya seseorang terhadap pendidikan yang dikelolahnya.

c) Lingkungan Masyarakat dimana dalam lingkungan masyarakat ini adanya interaksi individu antara satu dengan yang lainnya, keadaan masyarakat mempunyai pengaruh tertentu terhadap perkembangan anak, seseorang yang hidupnya dalam masyarakat Desa akan mempunyai perbedaan dalam segi pola pikir, cita-cita maupun pandangannya dengan seseorang yang hidup dikota, dengan adanya perbedaan tersebut akan memiliki kecenderungan yang berbeda pula dalam membina, mengarahkan anggota keluarganya, termasuk juga dalam memilih jenis pendidikan untuk anak-anak.

2) Faktor Instrumental

Faktor instrumental adalah faktor yang sengaja dirancang sesuai dengan hasil yang diharapkan, dan berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Faktor ini sangat besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar siswa, sebab faktor instrumental merupakan sarana pokok untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah. yang termasuk faktor instrumental antara lain : Kurikulum, program, sarana dan fasilitas sekolah, tata tertib, pedoman-pedoman belajar, dan lain-lain.

b. Faktor Dalam atau Internal

1) Kondisi Fisiologis

Kondisi Fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan keadaan fisik atau kesehatan badan siswa, termasuk keadaan panca indera, yakni penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa.

Alat-alat panca indera tersebut menghubungkan manusia dengan dunia luar melalui urat-urat syaraf yang tersusun sangat komplek dan bekerja dengan kecermatan sangat tinggi. Rangsangan-rangsangan yang datang akibatnya adanya proses belajar diterima oleh alat-alat indera tersebut dan akan diolah menjadi konsep sebagai hasil belajar.

Kondisi Psikologis

a) Perhatian

Perhatian merupakan pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu objek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar.

b) Pengamatan

Suatu cara mengenal dunia riil, baik dirinya sendiri maupun lingkungan dengan segenap panca indera. Jadi dalam belajar itu unsur keseluruhan jiwa dengan segala panca inderanya harus bekerja untuk mengenal pelajaran tersebut.

c) Tanggapan

Tanggapan yaitu gambaran atau bekas yang tinggal dalam ingatan setelah orang melakukan pengamatan. Tanggapan itu akan memiliki pengaruh terhadap perilaku belajar siswa setiap siswa.

d) Fantasi

Yang dimaksud dengan fantasi adalah sebagai kemampuan untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru berdasarkan atas tanggapan yang ada, atau dapat dikatakan sebagai suatu fungsi yang memungkinkan individu untuk berorientasi dalam alam imajiner, menerobos dunia realitas. Dengan fantasi ini maka dalam belajar maka akan memiliki wawasan yang lebih longgar karena didik untuk memahami diri atau pihak lain.

e) Ingatan

Secara teoritis ingatan akan berfungsi ; (1) mencamkan atau menerima kesan-kesan dari luar, (2) menyimpan kesan, (3) memproduksi kesan. Oleh karena itu ingatan akan merupakan kecakapan untuk menerima, menyimpan dan memproduksi kesan-kesan di dalam belajar. Hal ini sekaligus untuk menghindari kelupaan, lupa sebagai gejala psikologis yang selalu ada.

f) Berfikir

Berfikir merupakan aktivitas mental untuk dapat merumuskan pengertian, mensintesis dan menarik kesimpulan.

g) Minat

Minat adalah atau interest adalah banyak sedikitnya kesadaran dan perhatian yang menyertai suatu aktivitas yang sedang dilakukan. Pengaruh minat terhadap prestasi belajar sangat besar, semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu pelajaran, semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu pelajaran, semakin tinggi pula keaktifan untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajarnya. Sebaliknya semakin rendah minat seseorang terhadap sesuatu pelajaran, maka secara otomatis prestasinya menurun

Kecerdasan

Hasil pengukuran kecerdasan biasanya dinyatakan dengan angka yang menunjukkan perbandingan kecerdasan, yang terkenal dengan IQ (Inteleqensi Quoetient). Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan yang erat antara IQ dengan belajar siswa. Oleh sebab itu, Informasi mengenai taraf kecerdasan siswa merupakan hal yang sangat berharga untuk memperkirakan kemampuan belajar siswa yang bersangkutan.

h) Bakat

Disamping Inteleqensi Quoetient, bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor bakat mencakup faktor-faktor yang sudah ada sejak lahir, yang mempunyai kecenderungan untuk mengembangkan diri dalam suatu kecakapan-kecakapan tertentu.

Telah terjadi kenyataan bahwa siswa yang belajar dalam bidang yang sesuai dengan bakatnya, mempunyai kemungkinan yang besar dalam upaya mencapai prestasi belajar yang baik. Seorang anak yang berbakat mempunyai kualifikasi potensial yang tinggi dalam bidangnya, maka ia mampu mencapai belajarnya pula.

i) Motivasi

Peranan motivasi sangat penting dalam proses belajar. Bahkan dapat dikatan motivasi merupakan faktor penentu keberhasilan belajar atau belajar siswa.

Secara umum motivasi dibagi menjadi dua, yaitu : motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang tanpa adanya rangsangan atau bantuan orang lain. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul akibat adanya bantuan dari luar diri siswa. Ada beberapa hal yang mendorong siswa untuk belajar, yakni :

(1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.

(2) Adanya sifat kreatif pada orang yang belajar dan adanya keingin untuk selalu maju.

(3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-temannya.

(4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan kooperatif maupun dengan kompetisi

(5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran

(6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.

j) Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif pertama adalah persepsi, ingatan dan berfikir. Persepsi adalah bayangan yang tinggal didalam ingatan setelah siswa melakukan pengamatan. Dan ingatan dapat didefinisikan sebagai kecakapan untuk menerima, menyimpan dan memproduksi kesan-kesan. Sedangkan berfikir adalah proses dinamis yang dapat dilukiskan menurut prosesnya, meliputi pembentukan pengertian, pendapatan, dan kesimpulan.

3. Hal-hal yang memungkinkan memperkembangkan minat belajar pada anak.

Minat tidak hanya mempunyai arti penting sebagai landasan konsentrasi melainkan lebih daripada itu juga, akan memperjelas kaitan antar butir-butir soal dalam pikiran seseorang dan memperkokoh ingatannya. Adapun mengenai cara atau hal-hal yang dapat mengembangkan minat antara lain :

a. Seseorang hendaknya memikirkan bagaimana dan mengapa mata pelajaran itu penting bagi pendidikan umumnya. Misalkan Computer mungkin tidak menarik bagi seseorang tetapi kalau ia ingin mengetahui informasi didunia maka sedikit banyak computer akan menolongnya, contoh lain kimia mungkin tidak menarik bagi seseorang mahasiswa ilmu sosial, tetapi kalau ia ingin tahu tentang obat-obatan maka sedikit kimia akan berguna. Jadi lingkungan keanekaan minat seseorang membantunya memahami dunia modern.

b. Seseorang hendaknya memikirkan bagaimana mata pelajaran lainnya atau dengan waktu, tempat, masalah dan tujuan yang lain. Suatu contoh sejarah kuno mempunyai hubungan dengan peristiwa–peristiwa dewasa ini, Ilmu Filsafat mempunyai hubungan erat dalam banyak hal, Ilmu Matematika, berguna dalam ilmu ekonomi sedangkan psikologi dan sosiologi tercermin dalam kesusastraan, sesuatu pelajaran yang tampaknya tidak menarik kalau berdiri sendiri ternyata dapat sangat menarik dalam hubungannya dengan mata pelajaran lainnya.

c. Minat bergantung pada pemahaman oleh karena itu untuk memelihara minat dan kosentrasi seseorang hendaknya melakukan studi secara teratur dan tidak takut untuk menanyakan persoalan-persoalan atau mencari bantuan mengenai soal apa saja yang tidak dipahami.

4. Ajaran Islam Tentang Orang Tua dan Pendidikan Anak.

Islam memerintahkan kaum muslimin agar menuntut ilmu dan memperoleh pendidikan. Mengejar pendidikan merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk Islam baik laki-laki maupun wanita. Ada beberapa tempat penyelenggaraan pendidikan agama, salah satunya dalam lingkungan keluarga (di rumah) yang dilaksanakan oleh orang tua.

Banyak alasan mengapa pendidikan agama di rumah tangga adalah paling penting. Alasan yang pertama, pendidikan di tiga tempat lainnya yaitu masyarakat, rumah ibadah dan sekolah frekuensinya rendah. pendidikan agama di masyarakat hanya berlangsung beberapa jam saja setiap minggu, di rumah ibadah seperti masjid, juga waktunya tidak lama (sebentar), sedangkan di sekolahan hanya dua jam pelajaran setiap minggu.

Alasan yang kedua, dan ini paling penting, inti pendidikan agama ialah penanaman iman. Penanaman iman itu hanya mungkin dilaksanakan secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari dan itu hanya mungkin dilakukan di rumah.

Dilihat dari ajaran Islam, anak adalah amanat Allah. amanat adalah sesuatu yang wajib dipertanggung jawabkan. Jelas, tanggung jawab orang tua terhadap anaknya tidaklah kecil. Bahkan para orang tua umumnya merasa bertanggung jawab atas segalanya dari kelangsungan hidup anak-anak mereka, karenanya tidaklah diragukan bahwa tanggung jawab pendidikan itu diakuinya secara sadar atau tidak, diterima dengan sepenuh hatinya atau tidak, hal itu adalah merupakan fitrah yang telah dikodratkan Allah SWT. kepada setiap orang tua. Mereka tidak bisa mengelakkan tanggung jawab itu karena telah merupakan amanah Allah yang dibebankan kepada mereka.

Di samping itu pangkal ketentraman Secara umum tanggung jawab itu ialah berusaha mendewasakan anak. Dalam mendewasakan anak yang terpenting adalah menanamkam nilai-nilai dasar yang akan mewarnai bentuk kehidupan anak itu pada kehidupan selanjutnya. Secara umum tentang ini di dalam Al - Qur’an diperjelas sebagaimana firman Allah :

﴾٦:ﻢﻴﺭﺤﺘﻟﺍ﴿ ﺓﺭ ﺎﺠﺣﻠﺍﻮ ﺲﺎﻧﻠ ﺍ ﺎﻫﺩﻭﻘﻮ ﺍﺭﺎﻧ ﻡﻜﻴﻠﻫﺍﻮ ﻢﻜﺴﻓﻧﺍ ﺍﻮﻗ ﺍﻮﻧﻣﺍ ﻦﻳﺬﻠﺍ ﺎﻬﻴﺍﺎﻳ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…”

Ayat diatas mengajarkan kepada orang-orang yang beriman agar menjaga diri mereka dan keluarganya dari siksaan api neraka, yaitu siksaan Tuhan yang akan ditimpakan di neraka kepada orang-orang yang berbuat dosa di dunia. Yang dimaksudkan dengan menjaga dalam ayat diatas adalah dengan selalu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dengan cara melaksanakan perintah-perintah Tuhan serta tidak mengerjakan perbuatan-perbuatan yang dilarang-Nya.

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, bahwa taggung jawab anak berada pada orang tua baik terhadap diri sendiri maupun terhadap masyarakat sekitar lebih-lebih terhadap Tuhan. Oleh karena itu, memelihara dan memenuhi serta melaksanakan amanat Allah adalah suatu kewajiban. Sebagai konsekwensinya, hendaknya bersedia berkorban baik tenaga, fikiran maupun harta demi terlaksananya amanat Allah.

Anak merupakan amanat Allah yang harus kita perhatikan, baik kebutuhan jasmani maupun rohaninya. Kebutuhan jasmani adalah merupakan usaha mempertahankan hidup dan hubungan dengan sesamanya, misalnya makanan, pakaian dan lain-lain. Sedangkan kebutuhan rohani yaitu usaha membentuk manusia-manusia berpribadi, luhur budi pekerti, berguna bagi nusa dan bangsa, misalnya memberikan pendidikan baik tentang agama maupun umum. Disinilah nampak kepentingan manusia terhadap agama dan pendidikan. Dengan demikian kewajiban orang tua ialah memberikan pengertian agama dan mendidik anak-anaknya, terutama dalam menanamkan nilai-nilai akhlak baik terhadap anak, diantaranya :

a. Nilai akhlak baik sebelum anak lahir (masa pranatal)

Nilai akhlak baik sebelum bayi lahir yang dimaksud, ketika si Ibu hamil, tetap dianjurkan supaya kondisinya tetap terpelihara, baik phisiknya maupun jiwanya karena ibu dengan janinnya ada hubungan kesatuan kondisi yang disebutkan dalam Ilmu Jiwa perkembangan sebagai hubungan unitas. Subtansi pisik dan psikis ibu selalu mengalir pula kepada janinnya. Begitu juga gangguan pisik dan psikis Ibu, misalnya gangguan kesehatan atau gangguan emosional yang serius akan mengganggu pula kondisi janinnya, dengan sendirinya nilai-nilai tindakan ibu ketika hamil, tertanam pada janinnya yang selanjutnya akan berkembangan setelah ia lahir.

Hal yang paling baik dilakukan oleh orang tua ketika anak masih dalam kandungan ialah selalu berbuat baik karena nilai kebaikan itu selalu mengalir ke dalam tubuh janin.

b. Nilai akhlak baik pada bayi (masa vital) dan masa kanak-kanak

Memang bayi yang berumur kurang dari 2 tahun belum bisa dibimibing berbuat, baik, tetapi sebenarnya sudah ditanamkan padanya nilai-nilai akhlak mulai dengan cara memperdengarkan dan memperlihatkannya kesan yang baik. Potensi kepekaan bayi menerima rangsangan memudahkan dapatnya diberi bimbingan secara tidak langsung. Kepekaan bayi dapat ditandai dengan sikapnya gampang terkejut dan tertarik melihat kejadian-kejadian yang ada disekelilingnya.

Ketika anak berumur antara 4 – 5 tahun, masa ini juga termasuk periode sekolah taman kanak-kanak (TK) yang tidak terlalu jauh berbeda dengan pelaksanaan pendidikan dirumah tangga ; yaitu hanya menitik beratkan pembiasaan anak, belum mengarah kepada pembentukan sikap intelektual anak seperti di Sekolah Dasar (SD).

Cara membina akhlak anak pada masa trotzalter (masa transisi), antara lain :

1) Selalu mengikut-sertakan anak dalam acara-acara keagamaan dan hiburan-hiburan yang bersifat konstruktif.

2) Membiasakan anak mengucapkan perkataan yang baik dan membiasakan pula berlaku jujur dan bertanggung jawab

3) Memperlihatkan sikap senang kepadanya bila perbuatannya baik dan memperlihatkan sikap tidak setuju bila perbuatannya salah.

4) Tidak boleh bertengkar di mana anak itu berada, baik antara suami-isteri maupun antara orang lain. Karena cara seperti itu akan dicontoh oleh anak secara imitatif (secara taklid).

5) Tidak boleh memerintahkan anak berbuat sesuatu yang tidak disanggupinya. Dan kalau memerintahkan sesuatu padanya, diusahakannya supaya ia bisa mengerjakannya dengan baik, bukan cara sembrono.

6) Tidak boleh membohongi anak karena cara seperti itu menambah kebingunan anak. Kalaupun dibohongi karena situasi terpaksa, diusahakan agar cara seperti itu tidak akan diketahuinya. Karena bila ia tahu, akan menaruh ketidak-percayaan terhadap orang tuanya.

c. Nilai Akhlak Baik pada anak periode intelektual

Masa intelektual menurut ahli jiwa anak, yaitu umur 6 – 12 tahu.

Dapat dikemukakan sebagian cara-cara yang harus dilakukan orang tua dalam membimbing akhlak anaknya pada masa intelektual yaitu :

1) Membiasakan anak selalu beribadah dan mengikut-sertakan dalam cara-cara keagamaan.

2) Selalu mengingatkan anak ketika hendak berangkat ke sekolah dan ketika ia pulang agar selalu berbuat baik.

3) Tetap mengawasi pergaulan anak ketika bermain dengan temannya dan dilarang bersama-sama dengan anak yang nakal ke sekolah dan ketika ia pulang agar selalu berbuat baik.

4) Menitipkan kepada gurunya agar menegur anak tersebut bila kurang baik tingkah tingkah lakunya dan melaporkan kepada orang tuanya bila guru tidak bisa mengatasinya.

5) Selalu mengontrol buku-buku bacaan anak karena kadang-kadang ia menemukan dari teman-temannya buku-buku yang bisa merusak akhlaknya. Dan membiasakannya senang membaca buku-buku agama, sejarah pahlawan bangsa, ilmu-ilmuwan yang terkemuka dan melihat gambar-gambar yang bisa merangsang dirinya berbuat luhur dan sebagainya.

d. Memberikan bimbingan akhlak baik pada anak remaja

Pada masa ini pula diawali oleh masa pancaroba atau masa remaja dimulai dengan kematangan fungsi jasmani (Kematangan biologis) berupa kematangan kelenjar kelamin yang didahuli oleh keadaan anak yang tidak menentu yang kadang-kadang terlalu ego, tidak sopan, kasar, bandel, malas, dan canggung. Kemudian berubah lagi keadaannya menjadi stabil; yaitu mereka sudah bisa membandingkan masa yang lalu dengan yang sekarang disertai dengan minat yang terarah pada hal-hal yang kongrit. Karena itu, anak remaja disebut sebagai fragmatis karena minatnya terarah kepada kegunaan-kegunaan tehnis, tidak tertarik kepada teori-teori yang bersifat abstrak.

e. Memberikan bimbingan akhlak baik pada anak yang sudah dewasa

Sebenarnya membimbing akhlak anak yang sudah dewasa tidak sulit asalkan sudah tertanam padanya nilai-nilai agama dan akhlak sejak kecil. Dan yang sulit bila tidak pernah tersentuh oleh bimbingan dari orang dewasa hingga ia mencapai umur kedewasaan. Anak yang seperti itu merasa mempunyai prinsip tersendiri yang kadang-kadang berlainan dengan prinsip orang lain dan merasa dirinya sudah sanggup mencari sesuatu yang dipandangnya baik, padahal, sama sekali bertentangan dengan norma-norma agama agama dan kemasyarakatan. Karena itu, cara yang harus digunakan oleh orang tua membimbing akhlak anak yang sudah dewasa, sebagai berikut :

1) Orang tua selalu memberikan keterangan tentang akhlak pada anak dengan memakai pendekatan argumentatif karena menghadapi anak yang sudah kritis.

2) Jangan lupa menunjukan buku-buku agama dan bacaan-bacaan yang memuat masalah akhlak dan mengarahkan agar selalu mengamalkan tuntunan yang telah didapatkannya dalam buku-buku bacaan itu.

3) Agar orang tua selalu mengontrol segala tingkah lakunya dan menasehati bila ternyata perbuatannya menyimpang dari kebenaran.

MENANAMKAN DISIPLIN PADA ANAK 13.49

MENANAMKAN DISIPLIN PADA ANAK


Apa yang dilakukan orang tua saat ini akan sangat mempengaruhi apakah seorang anak menjadi rajin atau malas. Dan bahkan, sopan atau keterlaluan.

Cara Anda merespon perilaku anak Anda akan membentuk tingkah laku anak Anda. Saat ini, langkah yang perlu dipupuk adalah bagaimana kita sebagai orang tua mengajarkan kepada anak yang belum rasional agar bertingkah laku baik dan mengerti kosep yang baik dalam tingkah laku. Mulailah dengan kesabaran, berikan latihan dan Anda bisa memberikan beberapa aturan untuk kedisiplinan mereka sehingga kekolotan anak Anda akan menjadikanya sosok anak-anak yang menyenangkan. Aturan yang bisa Anda terapkan tersebut antara lain:

Aturan 1: Menonjolkan Sikap positif

Akan mudah menjadi kebiasaan, jika Anda bereaksi pada saat terlihat perilaku anak Anda yang kurang benar. Anda harus selalu mencampuri dan mengkoreksi setiap kali anak Anda melakukan suatu kesalahan. Akan tetapi, Anda akan menjadi lebih berhasil jika Anda secara aktif menekankan perilaku yang baik, selama anak Anda menghargai ijin Anda di atas segalanya.

Berikan pendekatan yang baik dan halus ketika mereka berperilaku keliru, karena hal itu akan membuat mereka lebih menghormati Anda. Hargai mereka dengan ucapan seperti, "Ayah atau Ibu akan sangat gembira apabila kamu meletakkan barang-barang yang telah selesai kamu gunakan ketempat semula."

Kata-kata itu akan membuat mereka akan lebih senang melakukan hal tersebut dengan suka rela daripada jika Anda memarahi mereka.

Aturan 2: Mencegah Masalah

Menjauhkan dan memindah benda tajam, mudah pecah, dan tanaman yang menggoda dari lingkungan sekitar anak Anda akan menghilangkan kesalahan perilaku yang tidak Anda inginkan. Selain itu, hindarkan situasi yang akan menyebabkan masalah. Cobalah untuk menyuruh cepat tidur ketika waktu tidur malam telah tiba, atau menyuruh makan saat waktu makan telah lewat.

Cara lain untuk meminimalkan kepusingan Anda terhadap tingkahnya adalah, ingatkan dia sebelum sesuatu menjadi kesalahan. Sebagai contoh, setiap akan tidur, Anda sebaiknya mengingatkannya, "Buang air dulu sebelum tidur supaya tidak ngompol."

Aturan 3: Atur Batasan

Semua anak butuh kejelasan, batas konsistensi untuk membatasi suatu prilaku itu bisa diterima atau tidak dapat diterima. Pada kenyataannya, hal itu akan membuat mereka merasa aman di dunia mereka, yakni pada setiap aktivitas yang mereka lakukan.

Kadang-kadang, memberikan batasan yang memaksa tampak tidak perlu. Seberapa penting atau berbahayanya sebuah masalah, Anda harus bertanya pada diri Anda sendiri. Misalnya, jika anak Anda yang berumur 12 bulan menarik buku atau mengacaukan buku Anda yang ada dirak. Contoh lain, anak Anda yang berumur 1,5 tahun lupa mengucapkan kata tolong saat meminta.

Jika Anda tidak segera memperbaiki perilaku itu sekarang meski anak Anda terlihat begitu lucu dan manis saat "menantang" Anda dengan perilaku itu Anda tetap tidak akan menyukainya jika hal itu dilakukan berkali-kali. Mereka terus mencoba membentuk apa yang baik dan apa yang tidak baik. Adalah tugas Anda untuk memberitahukan kepada mereka.

Memang, sangat mudah untuk memaafkan kesalahan anak kecil dengan mengatakan, "Oh, dia 'kan masih kecil," atau "Dia tetap tidak akan mengerti meski saya bilang jangan." Akan tetapi, anak Anda lebih cerdas dari apa yang Anda fikirkan terhadap mereka. Dengan bantuan dan kesabaran Anda, mereka mampu belajar membedakan sesuatu yang salah dan benar.

Aturan 4: Tetap Tegas

Jika Anda terlalu lunak, putra Anda juga akan suka membantah Anda. Dia akan segera menemukan mana tombol yang ditekan untuk mendapatkan respon yang dia inginkan. Dan anda dapat memastikan dia akan menekan dan menekan tombol itu kembali. Lebih baik membuat hal itu jelas bahwa anda yang punya kuasa bukan putra anda. Kekurangtegasan akan cenderung menyulitkan Anda sendiri. Jika Anda tidak menekankan batasan yang boleh mereka lakukan, Anda merampas anak Anda untuk mengerti bagaimana dia bertingkah laku seperti apa yang Anda harapan. Hal tersebut akan membuat mereka akan menjadi liberal dan menjurus untuk melawan.

Aturan 5: Tetapkan Harapan Anda Agar Perilaku Mereka Terus Realistis

Jika hal itu tidak Anda lakukan, Anda harus bersiap untuk menerima kegagalan. Lakukan peningkatan harapan Anda sebagaimana anak Anda tumbuh. Sebagai contoh, sementara anak berumur setahun tidak diharapkan untuk menggunakan kata tolong dan terima kasih, anak yang berumur 1,5 tahun dengan kosa kata lebih dari 50 kata memiliki kemampuan untuk belajar mengucapkan kata-kata itu.

Aturan 6: Tetaplah Konsisten

Sekali Anda buat aturan, tekankan hal itu pada mereka. Sikap tidak konsisten membingungkan anak untuk belajar berperilaku. Jika Anda membenarkan dia tatkala menumpahkan pasir dari wadahnya minggu lalu, kenapa Anda marah saat ini?Cobalah memperkirakan aturan yang Anda terapkan agar tetap bisa untuk diikuti. Jika anda mengatakan bahwa saat ini akan menjadi waktu yang tepat untuk membiarkan anak Anda bermain di lantai sebanyak dua kali, maka biarkan mereka melakukan hal itu terus-menerus tanpa larangan. Jangan larang anak Anda melakukan sesuatu setelah mereka melakukan tiga hingga sepuluh kali.

Tentunya, mustahil Anda akan tetap konsisten sepenuhnya dalam setiap hal. Ada ruang dan celah untuk pengecualian. Anda mungkin bisa membiarkan anak Anda melompat-lompat di sofa ketika dia terperangkap hujan, meski hal itu biasanya dianggap tidak baik. Jelaskan mengapa ada perubahan dari biasanya karena ada hal yang khusus dan hanya untuk hari itu saja.

Aturan 7: Tetap Tenang

Pesan disiplin Anda akam mempunyai pengaruh yang lebih besar jika anda mengirimkannya dengan santai, sikap yang rasional. Ya, hal itu mudah untuk diucapkan tetapi belum tentu mudah untuk dilaksanakan. Menaikkan nada suara Anda merupakan reaksi yang alami, tetapi membentak masing-masing menurunkan mental anak dan membuat Anda menurunkan model aturan Anda. Jika terlalu diam pun, akan membuat anak Anda merasa yang dikerjakan adalah hal yang lucu dan akan melakukan hal yang serupa kembali. Suara terlalu lembut atau tak biasanya, mungkin akan mencairkan pesan anda pada mereka.

Aturan 8: Pilihan Kata

Cara terbaik untuk menyampaikan pesan agar sampai pada anak adalah dengan menggunakan sedikit mungkin kata. Anak kecil lebih menyukai dan mengerti bila menerima pesan yang singkat, seperti, pedas, jangan lari, digigit itu sakit, dan lainnya.

Aturan 9: Siapkan Contoh Yag Baik

Yang sering kita lihat adalah seorang ibu yang memukul anaknya dengan tangan, padahal mereka mengatakan pada putera mereka, "Jangan memukul!"

Cara menasehati dengan melakukan pemukulan akan mengakibatan anak terbawa dengan perlakuan yang diterimanya. Sebaiknya anda memberikan pengertian yang dapat mereka terima dari pada harus menggunakan tangan untuk melerai mereka.

Sumber : www.tempo.co.id




Membimbing Anak Belajar Geografi 10.57

Kegiatan untuk anak usia 5 - 10 tahun



Oleh
U.S. Department of Education
Office of Educational Research and Improvement

Bekerjasama dengan

U.S. Department of the Interior,
U.S. Geological Survey

&

National Geographic Society

MIS 96-6550

U.S. Department of Education
Richard W. Riley
Secretary

Office of Educational Research and Improvement
Sharon P. Robinson
Assistant Secretary

Media and Information Services
Cynthia Hearn Dorfman
Director

Oktober 1996

Artikel ini merupakan saduran dari buku berjudul Helping Your Child Learn Geography, isi artikel ini merupakan public domain kecuali bagian yang diambil dari standarisasi geografi--"Apa Yang Diketahui Anak Anda Yang Kelas Empat SD?''. Dipersilakan untuk mengambil seluruh atau sebagian isi untuk tujuan pendidikan.

Edisi tahun 1990 disusun oleh
Carol Sue Fromboluti, OERI.

Edisi tahun 1996 disusun oleh
Kathryn Perkinson, OERI

Ilustrasi oleh
Barbara McGee (seniman lepas dan guru dari Greenbelt, Maryland).
Nora Simon (putri dari Barbara McGee menyumbangkan ilustrasi "peta harta karun").
Gambar anak-anak lainnya dibuat oleh putra-putri staf Office of Educational Research and Improvement.
Sebagian peta pada versi saduran ini dibuat oleh Tri Agus Prayitno, Buana Katulistiwa.

Disadur ke Bahasa Indonesia oleh Tri Agus Prayitno, Buana Katulistiwa, untuk menyambut Hari Anak Se-Dunia tahun 2002.
Versi asli artikel ini bisa dilihat di http://www.ed.gov/pubs/parents/Geography/index.html.

Pendahuluan

Sekelompok anak bermain di pasir. Ada yang membuat jalan untuk mobil. Yang lainnya membuat rumah untuk tempat tinggal boneka mereka. Yang lainnya lagi menggali untuk kemudian membuat bukit, dan bekas galian dijadikan danau. Tongkat kayu dijadikan jembatan atau pohon. Kemudian memberi nama jalan, dan kadang-kadang menyirami dengan air sebagai perumpamaan hujan.

Walaupun mungkin tidak tahu, anak-anak ini sedang belajar dasar-dasar geografi. Mereka melihat bagaimana manusia berinteraksi dengan bumi, memanipulasi lingkungan, mempelajari bagaimana iklim mengubah karakter suatu tempat, dan melihat bagaimana hubungan antar tempat melalui adanya pergerakan antara satu tempat dengan tempat lainnya.

Dengan artikel ini, kami berharap anda, sebagai orang tua, akan mendapatkan ide untuk kegiatan bagi anak anda yang bisa membantu mereka belajar geografi - studi tentang bumi. Sebagian besar diperuntukkan bagi anak usia 5 - 10 tahun. Tetapi tentu saja batasan usia ini tidak kaku, bisa saja untuk anak usia sedikit diatas atau dibawah batasan ini.

Kegiatan dan permainan dibagi menjadi lima tema* untuk membantu cara pemikiran:

1. Dimana lokasi sesuatu?
2. Karakteristik apa yang membuat suatu tempat menjadi unik?
3. Bagaimana hubungan antara manusia dan tempat tinggalnya?
4. Bagaimana pola pergerakan manusia, barang dan informasi?
5. Bagaimana bumi dibagi menjadi wilayah untuk studi?

Setiap bagian dimulai dengan latar belakang dan contoh pertanyaan yang sering digunakan para geograf untuk mempelajari bumi. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan untuk membantu anak-anak mempelajari gagasannya.

*Lima tema ini disusun oleh Lembaga Informasi Geografi pada Badan Pendidikan Geografi Nasional dan Asosiasi Geograf Amerika. Ini merupakan standar pengajaran geografi untuk pendidikan dasar dan menengah Amerika Serikat (K-12), diterbitkan tahun 1994. Lihat Daftar Pustaka.


Lokasi: Posisi di atas Permukaan Bumi

Lihatlah pada peta atau globe. Dimana suatu tempat berlokasi? Setiap tempat memiliki "alamat global" yang menunjukkan secara pasti lokasinya di atas permukaan bumi ini, seperti alamat rumah anda memiliki nama jalan, RT, blok atau nomor rumah. Ada dua nomor untuk alamat global - nomor lintang dan bujur. Jika anda tahu tentang ini dan bagaimana cara membaca/menggunakannya, anda bisa mencari semua lokasi di atas bumi ini dan membuat lokasi absolut atas lokasi-lokasi tadi. (Untuk definisi, lihat daftar isitilah di akhir artikel ini.)

Mengapa sesuatu hanya ada di lokasi tertentu dan bagaimana lokasi itu mempengaruhi hidup mereka/kita ? Lokasi dapat menjelaskan bagaimana suatu tempat berhubungan dengan yang lainnya. Misalnya, Kanal Banjir Barat Ciliwung dari Manggarai ke arah barat laut yang dibangun untuk menghindari banjir pada musim penghujan.

Kegiatan

Belajar tentang Arah

* Untuk membantu anak-anak memperlajari lokasi, pastikan mereka tahu nama kota/daerah dan nama jalan tempat mereka tinggal, dan mereka dapat menerangkan bangunan-bangunan dan tempat lain di sekitar tempat tinggal mereka. Kemudian saat anda menjelaskan tentang tempat lainnya, mereka mempunyai sesuatu menurut mereka sendiri untuk dibandingkan.
* Anak-anak perlu tahu kata-kata penunjuk lokasi. Ajari mereka kata seperti "di atas" dan "di bawah" saat anda berbicara dengan mereka atau berikan arahan pada mereka. Saat mengambil mainan, ajarkan 'Letakkan kembali mainanmu ke dalam keranjang "di sebelah kanan"'. Kanan dan kiri dalam hal ini sama dengan penunjuk arah seperti halnya utara, timur, barat dan selatan. Kata-kata lainnya yang menjelaskan keterangan seperti warna, ukuran dan bentuk juga penting..
* Tunjukkan anak anda pada arah mata angin, selatan, utara, timur dan barat dengan menggunakan rumah anda sebagai acuan. Mungkin anda bisa menjelaskannya dengan sinar matahari saat terbit terlihat dari kamar tidur mereka yang berada di timur dan terbenam bisa terlihat lewat jendela di kamar mandi di sebelah barat.
* Mainkan permainan yang merangsang pengetahuan mereka. Misalnya, jika anak anda sudah mengetahui tentang arah, anda bisa menyembunyikan sebuah benda, kemudian menunjukkan arah untuk mencarinya: "Dua langkah ke utara, dan tiga langkah ke barat. . .''

Mendapatkan Kebiasan Berpeta

Biarkan keingintahuan anak anda akan sesuatu terus muncul. Bahkan anak kecil bisa belajar membaca peta sederhana ke sekolah atau lingkungan tempat tinggal mereka. Berikut adalah kegiatan peta sederhana yang bisa anda lakukan dengan anak anda.

* Berjalan-jalanlah dengan anak anda ke sebuah tempat dan kumpulkan benda-benda yang didapat dari alam misalnya daun atau biji-bijian untuk digunakan sebagai prakarya misalnya. Petakan lokasi dimana anda menemukan benda-benda tersebut.
* Buat peta harta karun untuk anak-anak untuk menemukan harta tersembunyi di halaman atau di dalam rumah anda (ide untuk pesta ulang tahun misalnya). Juga, rangsanglah anak anda yang menyembunyikan harta karun dan membuat petanya. Atau jika sedang hujan, ajaklah membuat peta harta karun bayangan hanya sebagai permainan.
* Carilah lokasi tempat tinggal anda pada peta kota. Cari juga lokasi yang sering dikunjungi anak anda atau tempat tinggal teman-teman mereka.
* Cari taman-taman, danau, gunung terdekat atau tempat-tempat fitur budaya atau fisik lainnya (misalnya Monas atau Sungai Ciliwung). Kemudian diskusikan dengan mereka bagaimana tempat-tempat tersebut bisa mempengaruhi hidup mereka. Jika anda tinggal dekat pantai mungkin anda bisa menjelaskan bagaimana kehidupan sekitar pantai. Atau jika dekat gunung, mungkin akan banyak orang-orang datang ke gunung untuk berkemah atau mendaki gunung.
* Tunjukkan peta yang berbeda untuk lokasi yang sama pada anak anda -- misalnya peta jalan, peta kota, rute bis atau peta pertokoan--dan jelaskan perbedaan kegunaan masing-masing peta itu.
* Sebelum mengadakan suatu perjalanan, tunjukkan pada mereka peta lokasi tujuan anda dan rencana anda untuk mencapai ke sana. Carilah rute lain jika ada dan diskusikan kenapa anda memilih rute itu. Mungkin mereka bisa mengikuti peta tersebut saat anda di perjalanan, jika melewati satu kota, tanyakan nama kota itu dan kota apa selanjutnya yang akan dilewati.
* Rangsanglah anak anda untuk membuat peta sendiri dengan legenda (keterangan dari gambar atau simbol yang ada pada peta). Mereka bisa menggambar peta dengan menarik menurut cara mereka sendiri tentang lokasi atau perjalanan yang mereka ketahui. Anak yang lebih besar mungkin akan menggambar dengan lebih detil tentang lingkungan tempat tinggal mereka.
* Letakkanlah peta atau globe dekat dengan televisi, dan gunakan untuk menunjukkan lokasi yang disebut pada acara televisi.
* Perlihatkan peta propinsi tempat anda tinggal, pada contoh ini adalah wilayah Jakarta dan sekitarnya. Lihat pada angka-angka di bagian atas dan huruf-huruf di sebelah kiri dan bayangkan garis-garis yang dibuat itu membagi peta menjadi grid . Pilih Jonggol pada grid C-3 misalnya. Gunakan sekala batang untuk mengukur jarak antara Jonggol dan Cibinong.
* Pada globe atau peta dunia, mintalah anak anda menunjukkan dimana lokasi kutub utara, kutub selatan dan khatulistiwa dengan jari mereka. Tanyakan dimana bumi bagian barat dan timur dan di bagian mana kita tinggal. Cari garis yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan dan beritahu bahwa garis itulah yang bernama garis bujur. Cari garis yang paralel dengan garis khatulistiwa sebagai garis lintang. Apakah ada nomor-nomor pada garis-garis itu? Beritahu arti garis dan nomor-nomor itu. Cobalah untuk menghitung secara kasar lintang dan bujur dimana anda tinggal -- alamat global rumah anda.

Lokasi adalah Segalanya!

Anak-anak menggunakan semua indera mereka untuk belajar tentang dunia. Obyek yang bisa mereka lihat, sentuh, cium, dengar dan rasakan membantu mereka memahami hubungan antara model (misalnya peta) dengan benda aslinya.

* Rangkaikan teka-teki gambar (puzzle) peta Indonesia atau dunia. Dengan menyentuh potongan-potongan gambar itu, mereka akan lebih mengerti dimana lokasi suatu tempat jika dihubungkan dengan tempat lainnya.
* Gunakan gambar dari buku atau majalah untuk membantu mengasosiasikan istilah geografi dengan gambar. Gambar tentang gurun akan memunculkan diskusi tentang keadaan disana -- kering dan tandus. Diskusikan tentang berbagai tempat yang berbeda dan bayangkan bagaimana jika mengunjungi tempat-tempat itu.
* Buatlah peta tiga dimensi lingkungan tempat tinggal anda dengan menggunakan kardus susu sebagai bangunan. Gambarkan blok atau RT tempat anda tinggal dengan papan atau koran, kemudian potong kardus (atau benda lain) untuk menggambarkan bangunan. Gunakan tutup botol atau kardus yang lebih kecil untuk membuat peta anda lebih menarik, tetapi usahakan untuk menjaga sekala peta (misalnya selembar koran untuk satu RT/blok).
* Gunakan mainan yang populer seperti "monopoli" untuk belajar tentang lokasi, perdagangan, transportasi dan hubungan antar negara atau wilayah di dunia.
* Buatlah globe dari bubur kertas dengan koran bekas dan lem dari sagu. Dengan melakukan ini, anak-anak akan belajar perbedaan antara peta yang datar dengan globe.

Petunjuk

Buatlah lem dengan campuran 1 bagian sagu dan 3 bagian air dan panaskan.Robek kertas koran sampai seukuran 2 x 10 cm. Tiup balon dan ikat ujungnya. Masukkan potongan kertas koran ke dalam lem dan tempelkan ke balon dengan hati-hati. Tempelkan sampai tiga lapis; pada bagian ini gunakan potongan kertas itu untuk membuat model seperti gunung atau lembah. Keringkan dan biarkan selama 24 jam, lalu gunakan pewarna untuk menggambarkan benua atau samudera.

Tempat: Karakteristik Fisik dan Sosial

Setiap tempat memiliki keunikan sendiri. Dan, sama seperti manusia, tempat memiliki banyak kesamaan, tetapi tidak ada yang sama persis.

Apa yang membuat tempat menjadi unik? Bagaimana karakterisitik fisik dan sosial kota tempat tinggal anda? Apakah tanahnya berpasir atau berbatu? Apakah suhunya panas atau sejuk? Pernahkah kejadian sejarah berlangsung? Dekat sungai, danau atau laut? Karakteristik fisik apa yang paling unik?

Bagaimana dengan manusianya? Bagaimana karakteristik fisik bisa mempengaruhi mereka? Bahasa, model pemerintahan, arsitektur kota, industri--semuanya membentuk keunikan sebuah tempat.

Kegiatan

Tidak ada yang sebaik rumah sendiri

* Berjalan-jalanlah di sekitar tempat tinggal anda dan cari apa yang membuat unik. Tunjukkan sebagaimana mirip dengan tempat yang pernah anda kunjungi dan dimana perbedaannya. Bicarakan tentang binatang dan tumbuhan yang hidup di sekitar anda. Lihat pada bangunan yang ada dan diskusikan fungsinya. Apakah bangunan itu dirancang sesuai dengan kondisi cuaca, misalnya jendela yang tinggi, atau banyaknya lobang angin? apakah bentuk bangunan itu menunjukkan penggunaanya di masa lampau, dan bagaimana dengan masa sekarang?
* Jika anda tinggal dekat taman, atau sungai atau danau, atau lembah, ajaklah anak anda ke tempat itu dan bicarakan fungsinya. Jika anda tinggal dekat tempat bersejarah, kunjungi dan bicarakan apa yang terjadi di tempat itu dan kenapa penting. Carilah juga lokasi penting lainnya di kota anda dan pelajarilah lebih lanjut.

Tempat yang Jauh

* Bacakan cerita atau buku tentang tempat yang jauh. Beberapa buku anak-anak memiliki ilustrasi yang hidup tentang berbagai tempat dan bagaimana rasanya jika tinggal di sana. A Country Far Away, Heidi, dan Going for Oysters misalnya adalah buku-buku tentang bagian lain di dunia yang disenangi pembaca muda.
* Gunakan lagu untuk belajar geografi. "Ke puncak gunung", "Tanjung perak" dan "Naik kereta api" adalah lagu tentang tempat. Ajarkan juga lagu daerah seperti "Hella Rotane", "Huhate" atau "Soleram".
* Menonton film atau televisi bersama anak anda, pilih yang berlokasi berbeda misalnya "The Lion King", "Petualangan Sherina", atau "Doraemon".
* Diskusikan tempat-tempat yang disebut dalam buku, lagu atau film itu, cari lokasinya pada peta atau globe, dan tanyakan gambaran mereka tentang tempat-tempat itu.

Seperti apa Iklim itu?

Iklim banyak berpengaruh pada karakteristik suatu tempat. Banyaknya sinar matahari atau hujan, panas atau dingin, arah dan kekuatan angin akan mempengaruhi cara berpakaian, pertanian, dan tingkat kepadatan suatu tempat. Temani anak anda mengamati cuaca.

* Lihatlah prakiraan cuaca pada televisi atau koran. Simpan petanya selama sebulan atau lebih. Anda akan bisa melihat perbedaan yang terjadi, dan bandingkan kondisi itu setelah beberapa minggu atau bulan. Membaca peta cuaca akan membantu anak-anak mengamati perubahan iklim lokal di tempat anda tinggal.
* Gunakan peta cuaca untuk melihat suhu pada kota-kota di dunia dan perhatikan berapa suhu tertinggi atau terendahnya. Bandingkan dengan kota anda. Diskusikan bagaimana menurut mereka perbedaan itu terjadi. Beberapa anak mungkin akan menikmati mencari tempat yang terpanas atau terdingin.
* Buatlah alat-alat sederhana yang berhubungan dengan cuaca seperti barometer, termometer ruangan atau penunjuk angin. Perhatikan formasi awan dan buatlah perkiraan cuaca kota anda.


Hubungan pada suatu Tempat: Manusia dan Lingkungan

Bagaimana manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya? Bagaimana hubungan antara manusia dan tempat? Bagaimana manusia mengubah lingkungan demi kenyamanan mereka? Geograf mempelajari di mana manusia tinggal, mengapa mereka tinggal di sana, dan bagaimana mereka menggunakan sumber daya alam yang ada. Misalnya, Kalimantan, pulau yang sebagian besar wilayahnya merupakan rawa-rawa. Saat musim penghujan sebagian besar pulau ini akan banjir karena banyak wilayah yang berupa dataran rendah dan air yang melimpah dari sungai-sungai yang ada. Untuk mengantisipasi itu masyarakat disana membuat rumah dengan bentuk panggung sehingga rumah mereka tidak terendam air, dan untuk transportasi mereka menggunakan perahu.

Kegiatan

Perhatikan Bagaimana Anda Mengendalikan Sekeliling Anda
Setiap orang bisa mengendalikan tempat sekeliling mereka. Lihat bagaimana anda mengatur perlengkapan dalam rumah. Anda menempatkan meja dengan menyesuaikannya dengan ruangan, pintu dan jendela. Anda juga mengatur berdasarkan bagaimana orang menggunakannya.

* Buatlah sketsa dengan kertas dari perabotan rumah dan atur pada sebuah denah yang menggambarkan rumah anda. Potong kertas untuk menggambarkan perabotan itu, anak-anak bisa memulai belajar bagaimana para pembuat peta menerjemahkan bentuk tiga dimensi permukaan bumi ke sebuah peta.
* Tanyakan anak anda bagaimana menurut mereka jika halaman rumah tidak dipelihara (membiarkan rumput menjadi tinggi, tidak membersihkan daun-daun yang jatuh atau membiarkan tanaman liar tumbuh). Jika anda tidak mempunyai halaman rumah mungkin anda bisa menanyakan bagaimana jika pohon dalam pot yang diletakkan dekat jendela tidak disirami air?
* Ajaklah anak anda jika di lingkungan anda dilakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal. Diskusikan tentang macam-macam penanganan sampah (misalnya dijadikan urukan, dibuang begitu saja atau di-daur ulang) dan bagaimana hal itu bisa mempengaruhi lingkungan.
* Ajaklah anda anda melihat contoh bagaimana manusia membentuk lingkungan, seperti membuat bonsai, membuat kolam penampungan air, membuat sawah berteras-teras atau membangun rumah di atas bukit. Diskusikan bagaimana dan mengapa.
* Jika anda tinggal di daerah perkotaan, kunjungilah daerah pertanian terdekat. Diskusikan bagaimana para petani menggunakan sumber daya alam -- tanah, air dan sinar matahari -- untuk menanam tanaman mereka untuk dipanen. Bagaimana usaha mereka supaya tanaman mereka terhindar dari hama atau cara mereka mengatasi hama?

Perhatikan Bagaimana Anda Beradaptasi dengan Lingkungan

Manusia tidak selalu bisa mengubah lingkungan mereka. Justru lingkungan yang lebih banyak mengubah perilaku manusia. Misalnya, garis lurus adalah jarak terdekat antara dua titik; tetapi manusia tidak bisa membuat jalan lurus yang melewati gunung -- manusia membuat jalan dengan mengikuti bentuk permukaan atau jika terpaksa membuat terowongan dan jembatan. Manusia membuat tanggul di pinggir laut untuk menjaga dari terjangan ombak atau badai yang mungkin muncul. Atau seperti pada contoh Kalimantan di atas, manusia membuat rumah berpanggung untuk menjaga dari banjir yang sering terjadi.

* Ajaklah anak anda berkemah. Ini akan memudahkan untuk menjelaskan kenapa kita harus memakai celana panjang dan sepatu untuk menjaga kaki dari batu-batu atau akar pohon yang mungkin ditemui di sepanjang perjalanan. Dan saat anda menyadari betapa mudahnya mengambil air di dalam rumah anda dengan memutar keran, jelaslah kenapa pada awal terjadinya perkampungan orang lebih sering memilih tempat dekat sungai.
* Jika anda pergi ke taman, cobalah untuk melihat kegiatan alami para penghuni taman itu (tumbuhan dan hewan) yang biasanya terjadi di tempat itu. Anda dan anak anda bisa mempelajari tentang tumbuhan dan hewan itu dan bagaimana alam berubah. Anda juga bisa mengajarkan untuk hati-hati terhadap jenis tumbuhan atau hewan tertentu yang mungkin berbahaya.
Perpindahan: Interaksi Manusia di atas Bumi

Manusia tersebar secara tidak merata di atas pemukaan bumi. Bagaimana menusia bisa berpindah dari suatu tempat ke tempat lain? Bagaimana pola perpindahan manusia, barang dan informasi ? Dimana pun kita tinggal, kita bergantung pada barang, layanan dan informasi. Kebanyakan manusia berinteraksi dengan tempat lain setiap hari. Kita bergantung pada tempat lain untuk memenuhi kebutuhan seperti makanan, pakaian dan juga untuk pensil dan kertas yang digunakan anak-anak di sekolah. Kita juga berbagi informasi dengan orang lain melalui berbagai metode komunikasi -- telepon, komputer, koran, radio dan televisi -- untuk menyingkat jarak.

Kegiatan

Berbagai Cara Bepergian

* Lakukan perjalanan dengan anak anda dengan berbagai macam mode transportasi, mobil, kereta api, bis atau dengan jalan kaki. Jika mungkin gunakan mode lain seperti becak, delman, perahu, kapal feri, pesawat, kuda dan sebagainya.
* Gunakan peta untuk melihat rute yang digunakan oleh masing-masing mode transportasi itu.
* Lihat acara perjalanan pada televisi.

Mengikuti Pergerakan Manusia dan Barang

* Mainkan permainan nomor plat kendaraan. Berapa kota yang bisa anda sebutkan dari melihat nomor kendaraan yang berbeda? Anda tidak harus berada dalam mobil untuk mencoba permainan ini, anda bisa melakukannya saat melewati tempat parkir misalnya. Mintalah anak anda untuk mencatat atau mengingat nomor plat dan kota yang sudah dilihat. Kemudian anda bisa meminta anak anda untuk menandai kota-kota tersebut pada peta. Beberapa daerah mencantumkan lambang daerah pada plat nomor kendaraanya, diskusikan apa dan bagaimana.
* Di rumah, anda bisa memperhatikan dari mana asal berbagai benda. Perhatikan label pakaian anda. Diskusikan dari mana makanan yang anda makan. Kenapa salak ada yang bernama salak pondoh? Diskusikan juga bagaimana makanan itu bisa sampai ke rumah anda?
* Beri tahu anak anda tentang kakek-nenek mereka. Ceritakan tentang asalnya dan gambarkan pada peta. Anda bisa mem-plot rute kedatangan kakek-nenek mereka ke tempat sekarang. Kenapa mereka meninggalkan tempat tinggal asal mereka? Dan dimana famili anda tinggal sekarang?
* Buatlah anak anda bertanya pada kakek-nenek mereka seperti apa tempat tinggal mereka saat muda. Anak-anak bisa bertanya tentang transportasi, kulkas atau AC, makanan, pakaian, sawah dan lain-lain. Lihatlah pada foto-foto tua. Bagaimana sesuatu berubah saat nenek masih muda? Kerabat yang sudah tua biasanya senang bernostalgia, menceritakan pada generasi yang lebih muda tentang kenangan masa lalunya.

Mengikuti Pergerakan Gagasan dan Informasi

Ide atau gagasan datang dari sekeliling kita. Bagaimana bisa sampai ke kita? Komunikasi lewat telepon, surat, email, televisi, radio, telegram, radio, faksimili, bahkan juga lewat grafiti, poster, stiker-stiker di mobil dan brosur. Itu semua menyampaikan informasi dari satu orang atau tempat ke yang lainnya.

* Menonton televisi adalah media paling umum penyampaian ide/gagasan dari luar pada anak-anak. Carilah acara yang bisa merangsang minat mereka terhadap bumi -- yang menampilkan tentang kehidupan alam bebas, sejarah alam dan ilmu pengetahuan. Diskusikan apa yang mereka saksikan dan dimana terjadinya.
* Tanya pada anak anda bagaimana mereka berkomunikasi dengan orang lain. Apakah dengan telepon, surat atau bahkan email? Buatlah mereka untuk menulis surat ke famili atau teman. Jika mungkin buatlah mereka untuk memiliki sahabat pena.
* Diskusikan tentang Jalan Tol Informasi. Beberapa sekolah sekarang mengajarkan komputer pada anak-anak, dan komputer kini bukan hal asing untuk anak-anak, mereka bisa menggunakannya di rumah. Anda tidak perlu memiliki komputer di rumah anda untuk memahami ide tentang internet atau Jalan Tol Informasi. Sistem global ini menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia, seperti halnya jalan mengubungkan kota-kota atau kota-desa -- hanya saja hubungan dilakukan melalui jalur telepon, kabel serat optik atau gelombang mikro. Carilah bacaan tentang materi ini di toko buku atau perpustakaan, jika mungkin ajak anak anda ber-internet. Anda bisa menggunakan warung internet (warnet) jika anda tidak bisa melakukannya di rumah.



Wilayah: Bagaimana bisa Terbentuk dan Berubah

Bagaimana tempat bisa dideskripsikan dan dibandingkan? Bagaimana Bumi bisa dibagi menjadi wilayah-wilayah studi?

Wilayah adalah bagian di atas muka bumi yang memiliki kesamaan. Geograf membagi menjadi dua kelompok besar: fisik dan sosial/budaya. Wilayah fisik dibagi menurut bentuk wilayah (benua atau rangkaian pegunungan atau kepulauan), iklim, tanah atau vegetasi. Wilayah sosial dibedakan menurut ciri seperti bahasa, politik, agama, ekonomi, industri dan lainnya.

Kegiatan

Mempelajari Wilayah Fisik

* Diskusikan dengan anak anda tentang perbedaan antara wilayah dan tempat, dengan ilustrasi di bawah dan peta lain yang mungkin bisa membantu. Setiap wilayah bisa berbeda ukurannya, bisa hanya sebesar kelurahan atau besar seperti negara atau benua yang mencakup ribuan kilometer.
* Pelajari wilayah pada rumah anda. Apakah rumah anda bertingkat sehingga ada lantai bawah dan lantai atas? Apakah ada wilayah untuk makan dan wilayah untuk tidur? Seperti apa wilayah itu? Apakah ada "wilayah" lain di rumah anda yang bisa dideskripsikan?
* Perhatikan wilayah fisik lingkungan tempat tinggal anda. Lingkungan lain yang berada di sekitar hutan, bukit dan lembah. Atau juga sungai, danau dan laut. Kenapa lokasi tempat tinggal anda berada di situ?

Mempelajari Wilayah Sosial

* Kunjungilah perpustakaan dan musium. Tempat-tempat seperti ini menyediakan banyak buku, majalah dan pertunjukan yang bisa dilihat anak-anak untuk mempelajari berbagai budaya. Berikut adalah contoh denah musium (National Museum of Natural History).

* Sesekali ajak anak anda pergi ke lingkungan etnis yang berbeda. Juga kunjungi wilayah yang berbeda pada kota anda, permukiman, tempat rekreasi, perkantoran, industri, dan sebagainya.
* Berikan makanan yang berbeda dari berbagai suku yang ada. Diskusikan tentang bahan untuk membuatnya dan kenapa terjadi perbedaan itu. Misalnya kenapa masakan Minang banyak menggunakan santan, atau kenapa masakan Jawa manis-manis?
* Bandingkan uang logam dan perangko dari berbagai negara. Benda ini sering berisi informasi tentang negara tersebut. Anda bisa mendapatkan perangko dari kantor anda, atau anak anda dari bersahabat pena, atau anda sengaja membelinya di toko buku. Perangko merupakan media yang baik untuk ini--gambar-gambar pada perangko bisa seorang pemimpin politik atau hewan yang hanya terdapat di negara tersebut.
* Ajarkan beberapa kata sederhana dengan berbagai bahasa seperti "selamat pagi", "salam", atau "selamat datang". Atau menghitung 1 - 10 dengan berbagai bahasa. Beri tahukan tentang jenis huruf yang berbeda (misalnya China, Arab, Sansekerta, Jawa) dari berbagai wilayah di dunia. Semua kegiatan ini akan menjelaskan pada mereka betapa berlimpahnya kekayaan budaya di dunia. Beberapa perpustakaan memiliki koleksi kaset, buku dan software untuk anak-anak.

* Jika anda pernah pergi ke luar negeri atau anda memiliki teman dari negara lain atau pernah ke luar negeri, undanglah mereka dan ajak anak anda ngobrol dengan mereka. Akan lebih bagus jika ada foto. Bahasa apa yang digunakan? Bagaimana orang-orang di sana berpakaian apakah sama atau berbeda?
* Buatlah geografi menjadi menyenangkan dengan menghubungkannya dengan hari libur atau perayaan bertema etnis. Jika memungkinkan gunakan pakaian adat. Hari libur atau perayaan bertema etnis adalah kesempatan yang sangat berharga untuk mempelajari suatu budaya. Anda bisa menggunakan perpustakaan atau internet untuk mencari bagaimana suatu etnis merayakan hari-hari khusus mereka.



Kesimpulan
Geografi adalah cara berpikir, menanyakan sesuatu, mengamati dan menghargai bumi. Geografi adalah alat untuk berinteraksi di bumi, mengambil keputusan arif tentang lingkungan dan memberikan hubungan yang lebih baik antar manusia yang berasal dari berbagai wilayah dan budaya. Anda bisa membantu anak anda mempelajarinya dengan menawarkan kegiatan-kegiatan menarik dan merangsang mereka lebih jeli dengan sekeliling mereka.

Bagaimana cara anda membicarakannya dan menghubungkannya sangat penting untuk anak anda. Bantulah anak anda memperbaiki gambaran dalam pikiran mereka dengan menggunakan istilah geografis yang tepat. Misalnya, katakan "Kita akan pergi ke timur ke Solo mengunjungi Nenek", atau "ke utara ke Pontianak ke tempat Paman", dibanding "ke Solo" saja atau "ke Pontianak" saja. Gunakan kata-kata seperti bukit, tanjung, perbatasan dan teluk dan diskusikan tentang arti kata-kata itu. Banyak istilah-istilah geografis digunakan sebagai istilah sehari-hari. Tapi, seperti juga ilmu-ilmu lainnya, geografi juga mempunyai istilah sendiri (Lihat daftar istilah).

Gunakan peta menjadi bagian sehari-hari anda - merencanakan perjalanan, menonton televisi, membaca berita atau cerita. Anak-anak yang tumbuh dengan peta dan atlas akan mendapatkan "kebiasaan peta" yang lebih dibandingkan dengan yang tidak. Jadi, carilah atlas yang bagus, seperti halnya anda mencari kamus. Anda bisa mencari pada acara obral atau bursa buku murah.

Kegiatan yang disebutkan di sini hanya sedikit contoh dari banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan cara berpikir geografis pada tahap dini anak anda. Kami berharap keluarga anda bisa bersantai dan mengembangkan kegiatan sendiri. Kegiatan yang sederhana dan menyenangkan bisa merangsang minat anak-anak pada geografi dan memberikan mereka pemahaman dasar untuk kelanjutan pelajarannya di sekolah.

Pustaka

Backler, Alan; and Stoltman, Joseph.
"The Nature of Geographic Literacy." ERIC Digest (no. 35). Bloomington, IN. 1986.
Blaga, Jeffrey J.; and others.
Geographic Review of Our World: A Daily Five-Minute Geography Program for Grades 3-11. GROW Publications. Racine WI. 1987.
Department of Education and Science.
Geography from 5 to 16. HMSO Books. London. 1986.
Duea, Joan; and others.
Maps and Globes: An Instructional Unit for Elementary Grades. University of Northern Iowa. Cedar Falls, IA. 1985.
Geographic Education National Implementation Project.
Walter G. Kemball (chair). K-6 Geography: Themes, Key Ideas, and Learning Opportunities. National Council for Geographic Education. Western Illinois University. Macomb, IL. 1984.
Geography Education Standards Project.
Geography for Life: National Geography Standards, 1994. National Geographic Research & Exploration. Washington, DC. 1994.
Hoehn, Ann.
"Helping Children Get Their Hands on Geography" (unpublished activity guide). Milaca Public Schools. Milaca, MN. 1988.
Joint Committee on Geographic Education.
Guidelines for Geographic Education, Elementary and Secondary Schools. Association of American Geographers and National Council for Geographic Education. Washington, DC. 1984.
National Assessment of Educational Progress.
NAEP 1994 Geography Report Card. U.S. Government Printing Office. Washington, DC. 1996.
National Council for the Social Studies.
Strengthening Geography in the Social Studies, Bulletin 81. Salvatore J. Natoli (ed.). Washington, DC. 1988.
National Geographic Society.
"Geography: Making Sense of Where We Are." Geography Education Program. Washington, DC. 1988.
Wilson-Jones, Ruth Anne.
"Geography and Young Children: Help Give Them the World" (unpublished paper). LaGrange, GA. 1988.
Salter, Christopher L.; and others.
Key to the National Geography Standards. National Geographic Society. Washington, DC. 1994.


Apa Yang Diketahui Anak Anda Yang Kelas Empat SD?
DAPATKAH ANAK ANDA

* Memberikan arahan yang jelas dan benar tentang rute dari rumah ke sekolah?
* Menjelaskan kegunaan garis lintang dan bujur, menggunakan peta dunia atau globe, atau membuat lokasi absolut suatu tempat (misalnya Jakarta, Manado atau Pulau Weh)?
* Menunjukkan lokasi tujuh benua dan empat samudera pada peta dunia dan mengidentifikasi beberapa negara di Asia, Eropa, Afrika dan Amreika?
* Mendeskripsikan lokasi relatif tempat tinggal anda dengan daerah sekitar, atau dengan propinsi atau dengan negara (misalnya kota tempat tinggalku adalah ibukota negara, atau desaku terletak antara kota dan gunung, atau kota tempat tinggalku dekat dengan perbatasan propinsi)?
* Mengukur jarak lurus antara dua tempat pada peta dengan sekala batang?
* Menunjukkan lokasi kenampakan fisik pada peta (misalnya Pegunungan Bukit Barisan, Bengawan Solo atau Puncak Jaya)?
* Menunjukkan lokasi kenampakan sosial pada peta (misalnya Indonesia Bagian Barat, ibukota Propinsi Bangka Belitung, atau dimana tempat Pangeran Diponegoro diasingkan oleh Belanda)?
* Menyebutkan contoh spesifik untuk menggambarkan isu lingkungan (misalnya penggundulan hutan, penebangan liar, pencemaran air dan tempat tenggelamnya kapal tongkang pengangkut minyak)?
* Menjelaskan bagaimana lingkungan fisik bisa mengubah cara masyarakat hidup (misalnya kenapa orang-orang di Kalimantan melakukan rotasi perladangan, atau kenapa masyarakat nelayan yang tinggal dekat lautan lepas membuat perahu bercadik)?
* Mencari jawaban atas pertanyaan geografis dengan ensiklopedi, atlas dunia, gazetteer, komputer atau datang ke perpustakaan (misalnya mencari lima kota terpadat di Indonesia atau sungai terpanjang dan sebagainya)?
* Menceritakan bagaimana jika bepergian atau tinggal di daerah atau negeri lain?
* Mengajak anda jalan-jalan ke tempat khusus dan menjelaskan fitur fisik dan sosial yang ada?
* Mendeksripsikan dengan kata-kata mereka sendiri arti geografi?

Diambil dari Geography for Life: National Geography Standards, 1994, Geography Education Standards Project, Washington, DC, Hak cipta National Geographic Society.