Zulfa Blog's

Gallery
















Tantangan Mengajar Anak SD 09.32

Mengajar anak SD ternyata nggak gampang. Kata orang, mengajar anak SD itu merupakan hal yang paling mudah. Tapi ternyata itulah hal tersulit apalagi mengajar anak SD kelas 1,2, dan 3. Pada usia-usia yang seperti itu, mereka sedang berada pada fase peralihan dari fase bermain ke fase belajar. Begitupun dengan keadaan psikologis mereka. Pikiran mereka masih ingin main, main, dan main. Nah disinilah dituntut peran guru yang memang benar-benar mampu mengimbangi keadaan psikologis anak dengan kewajiban si anak untuk belajar. Sang guru dituntut untuk mampu menarik perhatian si anak sehingga si anak tertarik dengan pelajaran yang sedang diajarkan. Anak didik akan menyukai dan senang denga satu mata pelajaran diawali dengan menyukai sang guru terlebih dahulu. Guru harus memiliki sifat flexible dan kreatif serta menghindari sifat monoton supaya anak murid tidak merasa bosan. Jika kondisi tersebut terjadi, maka guru bisa mengkombinasikan pelajaran dengan permainan. Buatlah pelajaran menjadi semenarik mungkin dengan menggunakan metode-metode yang disukai oleh anak didik. Sebagai contoh, dalam mengajarkan alphabet ataupun angka, guru bisa mengajarkannya sambil bernyanyi. Biasanya anak-anak akan tertarik dan ikut bernyanyi. Selain itu, dalam mengajarkan membaca, guru bisa mengajarkannya dengan menggunakan metode mendongeng.


Selain itu, jika mood mereka sedang jelek, sang guru deh yang harus mengalah dan kemudian menuruti mood si anak atau istilah pendidikannya memasuki dunia anak yang kemudian jika anak sudah bisa berbaur dengan guru maka guru harus mampu membawa mereka kembali ke dunia semula alias belajar – mengajar. Menjadi guru SD harus extra sabar. Disinilah kesabaran diuji. Jangan mudah marah dan jangan pantang menyerah dalam mengajar mereka. Guru terutama guru SD harus menghindari atau kalau bisa membuang jauh-jauh sifat pemarah dalam mengajar. Anak SD memiliki perasaan yang lebih peka dibandingkan dengan anak SMP ataupun anak SMA. Mereka lebih mudah untuk dekat, suka, dan benci pada sesuatu hal.


Saya juga mengajar anak SD. Saya telah mengajar sejak dua tahun yang lalu. Murid saya namanya Balqis (nama samaran). Dia duduk di bangku kelas 2 SD. Anaknya pintar, cerdas, cantik, suka cerita. Kalau sedang belajar, dia suka bercerita tentang teman-teman kelasnya, main tebak-tebakkan, dan. Tidak masalah bagi saya selama dia menangkap apa yang sedang saya ajarkan dan dia mengerti. Selain itu, saya sering memberi selingan dengan belajar buku cerita untuk melatih dia membaca .


Dalam mengajar anak SD yang sedang berada di dalam fase peralihan dari bermain ke fase belajar, guru jangan memaksa anak untuk terus belajar secara monoton. Mereka akan merasa jenuh dan bosan yang akan menjadi titik awal dari ketidaksukaan mereka terhadap pelajaran tersebut. Sesekali masuklah ke dalam dunia mereka dan bawa mereka kembali ke dunia kita untuk menarik perhatian mereka. Bersabar dalam menghadapi mereka adalah kunci utama untuk berhasil mendidik mereka menjadi anak yang pintar. Dan tetap semangat.!!!!

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya vita..
lam kenal..
saya juga sedang mengajar anak kelas 2SD..
boleh minta sharing...soal gimana metode kamu untuk mengajar supaya mereka mengerti tapi juga tidak boring...dalam belajar???

terima kasih..

Muhammad Al-Hafiz mengatakan...

wah, lumayan ruwet ya!
mohon dijelaskan bagaimana cara mengajarkan hafalan pada anak SD. thanks.