Kalender HijriahWaktu SetempatCategories
Trafik liveKritik saran |
Gallery |
Hukum Kekekalan Energi | 11.21 |
Filed under:
umum
|
Bagiku kehidupan ini penuh dengan aliran energi. Menurut ilmu fisika, suatu energi bersifat kekal. Artinya energi tidak dapat dimusnahkan. Energi dapat berubah bentuk dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi lainnya. Misalkan saja energi listrik yang dapat berubah bentuk menjadi energi panas dan energi cahaya seperti yang kita temui pada lampu. Dalam kasus ini energi listrik yang digunakan tidak musnah begitu saja melainkan mengalami perubahan ke bentuk energi yang lain dengan nilai / besaran yang setara.
Dalam kehidupan ini aku mempercayai bahwa ada bermacam bentuk energi, ada energi semangat, energi kesedihan, energi cinta, energi uang, energi kesehatan, energi kedamaian, dan berbagai bentuk energi lainnya. Energi-energi tersebut pun dapat berubah menjadi berbagai bentuk energi lainnya. Dalam setiap aktifitas yang dilakukan sehari-hari juga akan selalu melibatkan energi. Untuk dapat beraktifitas, seseorang pasti membutuhkan energi. Dan energi yang digunakan untuk melakukan aktifitas tersebut akan mengalami perubahan bentuk ke suatu bentuk energi yang berbeda tetapi dengan nilai / besaran yang setara. Dengan kata lain, aktifitas di sini berperan dalam proses perubahan bentuk energi.
Dengan pemahaman semacam ini, aku jadi semakin berhati-hati dalam melakukan suatu atifitas. Jangan sampai aktifitas yang aku lakukan justru memnculkan suatu energi yang malah merugikan kehidupanku. Misalkan saja aktifitas berbohong. Bisa jadi energi hidup yang aku gunakan untuk melakukan aktifitas semacam ini justru akan menghasilkan suatu bentuk energi yang berdampak negatif bagi kehidupanku.
Dalam bekerja pun aku jadi makin bertanggungjawab. Jangan sampai energi uang yang aku terima setiap bulannya sebagai upah dari kerjaku justru tidak sebanding dengan energi yang aku gunakan selama aku bekerja. Jangan sampai selisih kekurangan energi tersebut justru akan memunculkan suatu bentuk energi negatif yang mengganggu tataran kehidupanku. Lebih baik aku mengerjakan sesuatu yang melebihi upah yang aku terima, dengan demikian aku memiliki tabungan energi positif bagi hidupku, dari pada aku harus mengerjakan sesuatu seadanya dan asal-asalan tetapi menerima upah layaknya seseorang yang bekerja penuh totalitas.
Aku jadi ingat kata mutiara yang berbunyi "MEMBERI adalah lebih baik dari pada MENERIMA". Bisa jadi kelebihan energi yang dikeluarkan untuk hal-hal positif akan mendatangkan kembali energi-energi positif dalam hidup, karena memang hakikat dari energi itu bersifat kekal.
Apakah kelebihan energi yang kita miliki merupakan kelebihan energi positif atau justru kelebihan energi negatif? Pertanyaan semacam ini rasanya layak untuk terus ditanyakan di setiap langkah kehidupan kita :)
Dalam kehidupan ini aku mempercayai bahwa ada bermacam bentuk energi, ada energi semangat, energi kesedihan, energi cinta, energi uang, energi kesehatan, energi kedamaian, dan berbagai bentuk energi lainnya. Energi-energi tersebut pun dapat berubah menjadi berbagai bentuk energi lainnya. Dalam setiap aktifitas yang dilakukan sehari-hari juga akan selalu melibatkan energi. Untuk dapat beraktifitas, seseorang pasti membutuhkan energi. Dan energi yang digunakan untuk melakukan aktifitas tersebut akan mengalami perubahan bentuk ke suatu bentuk energi yang berbeda tetapi dengan nilai / besaran yang setara. Dengan kata lain, aktifitas di sini berperan dalam proses perubahan bentuk energi.
Dengan pemahaman semacam ini, aku jadi semakin berhati-hati dalam melakukan suatu atifitas. Jangan sampai aktifitas yang aku lakukan justru memnculkan suatu energi yang malah merugikan kehidupanku. Misalkan saja aktifitas berbohong. Bisa jadi energi hidup yang aku gunakan untuk melakukan aktifitas semacam ini justru akan menghasilkan suatu bentuk energi yang berdampak negatif bagi kehidupanku.
Dalam bekerja pun aku jadi makin bertanggungjawab. Jangan sampai energi uang yang aku terima setiap bulannya sebagai upah dari kerjaku justru tidak sebanding dengan energi yang aku gunakan selama aku bekerja. Jangan sampai selisih kekurangan energi tersebut justru akan memunculkan suatu bentuk energi negatif yang mengganggu tataran kehidupanku. Lebih baik aku mengerjakan sesuatu yang melebihi upah yang aku terima, dengan demikian aku memiliki tabungan energi positif bagi hidupku, dari pada aku harus mengerjakan sesuatu seadanya dan asal-asalan tetapi menerima upah layaknya seseorang yang bekerja penuh totalitas.
Aku jadi ingat kata mutiara yang berbunyi "MEMBERI adalah lebih baik dari pada MENERIMA". Bisa jadi kelebihan energi yang dikeluarkan untuk hal-hal positif akan mendatangkan kembali energi-energi positif dalam hidup, karena memang hakikat dari energi itu bersifat kekal.
Apakah kelebihan energi yang kita miliki merupakan kelebihan energi positif atau justru kelebihan energi negatif? Pertanyaan semacam ini rasanya layak untuk terus ditanyakan di setiap langkah kehidupan kita :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
© 2008 Keberhasilan adalah dari Impian
Design by Kowsi
Converted to Blogger Template by http://himmatuzulfa.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar